Sleman, 9 Oktober 2024 – Siswa kelas 2 di SD Islam Terpadu Luqman Al Hakim, Sleman, melaksanakan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema kebudayaan, yang bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan seni tradisional Indonesia. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan wayang kulit, salah satu warisan budaya Indonesia, kepada siswa dengan cara kreatif yaitu mewarnai wayang kulit.
Projek ini merupakan bagian dari kurikulum yang mendukung penguatan Profil Pelajar Pancasila, khususnya dalam aspek kebhinekaan global dan kreativitas. Melalui kegiatan mewarnai, siswa tidak hanya belajar tentang budaya lokal tetapi juga mengasah kreativitas dan keterampilan motorik halus.
Ustadzah Langen, salah satu guru yang terlibat dalam projek ini, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah mengenalkan nilai-nilai budaya Indonesia sedini mungkin dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak-anak. “Kami ingin anak-anak lebih mencintai budaya bangsa, dan dengan mewarnai wayang kulit ini, mereka bisa belajar sambil bermain,” ujarnya.
Dengan bimbingan guru, siswa dengan antusias memilih warna-warna cerah untuk menghias wayang kulit yang mereka miliki. Beberapa siswa bahkan mengungkapkan kegembiraan mereka, salah satunya adalah Ahza, yang mengatakan, “Aku senang bisa mewarnai wayang kulit ini, jadi tahu kalau ini budaya dari Jawa. Aku suka warna-warnanya!”
Projek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pembentukan karakter siswa yang cinta tanah air, kreatif, serta memiliki kesadaran akan keberagaman budaya Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya sekolah untuk mengintegrasikan nilai-nilai kebudayaan dalam pembelajaran sehari-hari, selaras dengan semangat pelestarian warisan budaya nasional.
Wayang kulit yang sudah selesai diwarnai oleh para siswa rencananya akan dipamerkan di sekolah, sebagai bentuk apresiasi atas karya dan kreativitas mereka.
Dengan kegiatan semacam ini, SD Islam Terpadu Luqman Al Hakim menunjukkan komitmennya dalam mendidik siswa tidak hanya pada aspek akademis, tetapi juga membentuk generasi muda yang memiliki karakter kuat dan cinta akan kebudayaan Indonesia.